Tentereng tereng.. tentereng tereng.. alarm di hape aku
berbunyi. Waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Kami bergegas bangun karena ingin
menikmati sunrise di Peter’s Magic Resort. Tapi sayang banget, mataharinya
terbit dari balik bukit jadinya ketutupan. Padahal udah nyiapin timelapse
segala. Alhasil kita jalan-jalan pagi aja menikmati pemandangan sekitar resort.
Senam pagi ala2 |
Awali pagi dengan senyum |
Gaya main hape padahal sinyal nggak ada. wkwkwk.. |
Sarapan pagi nasi goreng dan terong goreng tepung. Sederhana banget, tapi endesss. |
Pamit sama empunya resort. Sampai jumpa lagi bapak. |
Setelah mandi dan sarapan kami pamit sama Pak Peter untuk bergegas meninggalkan resort menuju Pantai Tarimbang yang merupakan tujuan utama kami disini.
Jalanannya masih sama buruknya. Sekitar 15 menit kami sudah tiba di lokasi. Bau asin
khas pantai langsung terasa. Kami terkagum-kagum melihat pantai dihadapan kami.
Bagus banget. Pasirnya warna putih bersih dan luas. Gradasi biru lautnya juga
indah. Ditambah hutan hijau dan bukit-bukit kapur di sekeliling pantai. Best beach
I’ve ever seen so far.
Pantai Tarimbang dari kejauhan |
Sisi kiri Pantai Tarimbang |
Sisi kanan Pantai Tarimbang |
Bersyukur bisa menginjakkan kaki di sini |
Pohon mati yang jadi spot foto paling populer di Tarimbang |
Trying to pose while jumping. FAILED. wkwkwk.. |
Bule-bule banyak yang surfing di sini |
Pemandangan di dekat tebing kapur |
Bule-bule sampai bawa yacht segala kesini |
Narsis di depan tebing kapur :-D |
Pengen lama-lama disini, tapi panas banget. Perih kulit. |
Masyarakat lokal |
Walaupun masih jam 9, tapi cuaca di sini cukup terik. Kami
berjalan menyusuri pantai sambil ngeliat bule-bule lagi surfing. Yess, banyak
bule surfing disini karena ombaknya cukup gede. Puas foto-foto dan keliling
pantai, kami memilih kembali karena cuaca semakin terik dan tidak ada warung
atau pondok untuk bersantai disini.
Cantiknya.. Pemandangannya.. :-p |
Matahari semakin tinggi. Buru-buru nyari tempat adem |
Nyebrang sungai kecil |
Dari pantai tarimbang kami meluncur menuju Kota Waingapu
sebagai lokasi terakhir dari trip ini. Kami kembali harus melewati jalan
yang cukup buruk dan terjal. Tapi, walaupun begitu aku cukup menikmati
perjalanan ini. Karena di sepanjang jalan dihiasi dengan pemandangan perbukitan
savana khas sumba yang mungkin nggak kita temukan di tempat lain.
Di pohon ini satu-satunya spot yang ada sinyal HP di Tarimbang |
Sebelum memasuki Kota Waingapu, kami singgah di Bukit
Wairinding, bukit yang paling femes di Sumba. Konon katanya Bukit Wairinding
ini merupakan lokasi pembuatan film Pendekar Tongkat Emas yang cukup mengangkat
pariwisata Sumba. Sejauh mata memandang hanya tampak perbukitan savanna. Kami tiba disini tengah hari, cuaca menyengat maksimal. Nggak kuat berlama-lama disini.
Memang bagusnya kesini agak sorean ya.
Jalanan sekitar Bukit Wairinding |
Bukit Wairinding |
Luasssss banget perbukitannya |
Most popular photo spot in Wairinding |
Foto grup |
Mirip kayak orang lagi tidur nggak? |
Kami kembali melanjutkan perjalanan. Cuaca di luar semakin terik karena hari semakin siang. Perut juga lapar. Cek google map jarak ke Waingapu sudah dekat. See you in Waingapu. Wussss...
0 komentar:
Posting Komentar