Senin, 22 Mei 2017

Trip to Sumba (Day 4) : Pantai Tarimbang, Bukit Wairinding, dan Bukit Raksasa

Tentereng tereng.. tentereng tereng.. alarm di hape aku berbunyi. Waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Kami bergegas bangun karena ingin menikmati sunrise di Peter’s Magic Resort. Tapi sayang banget, mataharinya terbit dari balik bukit jadinya ketutupan. Padahal udah nyiapin timelapse segala. Alhasil kita jalan-jalan pagi aja menikmati pemandangan sekitar resort.
Senam pagi ala2
Awali pagi dengan senyum
Gaya main hape padahal sinyal nggak ada. wkwkwk..
Sarapan pagi nasi goreng dan terong goreng tepung. Sederhana banget, tapi endesss.
Pamit sama empunya resort. Sampai jumpa lagi bapak.
Setelah mandi dan sarapan kami pamit sama Pak Peter untuk bergegas meninggalkan resort menuju Pantai Tarimbang yang merupakan tujuan utama kami disini. Jalanannya masih sama buruknya. Sekitar 15 menit kami sudah tiba di lokasi. Bau asin khas pantai langsung terasa. Kami terkagum-kagum melihat pantai dihadapan kami. Bagus banget. Pasirnya warna putih bersih dan luas. Gradasi biru lautnya juga indah. Ditambah hutan hijau dan bukit-bukit kapur di sekeliling pantai. Best beach I’ve ever seen so far. 

Pantai Tarimbang dari kejauhan
Sisi kiri Pantai Tarimbang
Sisi kanan Pantai Tarimbang
Bersyukur bisa menginjakkan kaki di sini
Pohon mati yang jadi spot foto paling populer di Tarimbang
Trying to pose while jumping. FAILED. wkwkwk..
Bule-bule banyak yang surfing di sini
Pemandangan di dekat tebing kapur
Bule-bule sampai bawa yacht segala kesini
Narsis di depan tebing kapur :-D
Pengen lama-lama disini, tapi panas banget. Perih kulit.
Masyarakat lokal
Walaupun masih jam 9, tapi cuaca di sini cukup terik. Kami berjalan menyusuri pantai sambil ngeliat bule-bule lagi surfing. Yess, banyak bule surfing disini karena ombaknya cukup gede. Puas foto-foto dan keliling pantai, kami memilih kembali karena cuaca semakin terik dan tidak ada warung atau pondok untuk bersantai disini.
Cantiknya.. Pemandangannya.. :-p
Matahari semakin tinggi. Buru-buru nyari tempat adem
Nyebrang sungai kecil
Dari pantai tarimbang kami meluncur menuju Kota Waingapu sebagai lokasi terakhir dari trip ini. Kami kembali harus melewati jalan yang cukup buruk dan terjal. Tapi, walaupun begitu aku cukup menikmati perjalanan ini. Karena di sepanjang jalan dihiasi dengan pemandangan perbukitan savana khas sumba yang mungkin nggak kita temukan di tempat lain.
Di pohon ini satu-satunya spot yang ada sinyal HP di Tarimbang
Rumah warga sekitar Tarimbang
Sebelum memasuki Kota Waingapu, kami singgah di Bukit Wairinding, bukit yang paling femes di Sumba. Konon katanya Bukit Wairinding ini merupakan lokasi pembuatan film Pendekar Tongkat Emas yang cukup mengangkat pariwisata Sumba. Sejauh mata memandang hanya tampak perbukitan savanna. Kami tiba disini tengah hari, cuaca menyengat maksimal. Nggak kuat berlama-lama disini. Memang bagusnya kesini agak sorean ya.

Jalanan sekitar Bukit Wairinding
Bukit Wairinding
Luasssss banget perbukitannya
Most popular photo spot in Wairinding
Foto grup
Bang Jonny menawarkan kami untuk singgah sebentar di Bukit Raksasa. Awalnya dalam bayangan kami, ada bukit yang gede banget kayak raksasa. Pas tiba di lokasi, Voila.. ternyata ada bukit yang kalo diperhatiin kayak raksasa lagi tidur. Sangat unik dan menarik.
Mirip kayak orang lagi tidur nggak?
Kami kembali melanjutkan perjalanan. Cuaca di luar semakin terik karena hari semakin siang. Perut juga lapar. Cek google map jarak ke Waingapu sudah dekat.  See you in Waingapu. Wussss...









0 komentar:

Posting Komentar