Senin, 22 Mei 2017

Trip to Sumba (Day 4) : Kampung Adat Raja Prailiu dan Puru Kambera


Setelah perjalanan sekitar 3 jam dan singgah di beberapa tempat, akhirnya kami tiba di Kota Waingapu. Kami makan siang dulu sambil melepas lelah dan ngadem juga. Sekitar sejam lebih baru kami lanjut menuju Kampung adat Raja Prailiu yang berada di tengah Kota Waingapu. Diliat bangunan sekelilingnya sudah banyak pengaruh modernitas dari kampung ini. Tapi masih cukup kuat memegang nilai-nilai adat yang tampak dari upacara kematian yang kami liat saat berkunjung kesana.

Kota Waingapu
Patung Kuda Selamat Datang Di Waingapu Ibukota Kab. Sumba Timur
Kami memasuki sebuah rumah adat yang cukup besar dan tampak masih baru. Di dalamnya seperti sebuah museum. Ada berbagai macam tenun dan baju adat Sumba. Kami tertarik untuk mencoba mengenakan pakaian adatnya. Dibantu dengan penjaga rumah tersebut, kami dipakaikan pakaian khas Sumba lengkap dengan golok. Berasa jadi Umbu Sumba dalam sehari. :-D
Rumah adat yang tampak mencolok
Kuburan di Kampung Raja Prailiu
Kuburannya banyak ukiran dan patung
Tampak dalam rumah adat
Bagus-bagus kainnya
Foto bersama bapak tetua adat
Santai depan rumah 
Acara kematian di salah satu rumah warga
Setelah memberi tips 50 ribu ke penjaga rumah adat tadi, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Puru Kambera yang berada di sebelah barat Kota Waingapu. Sekitar 40 menit dengan jalanan yang cukup bagus walaupun agak sempit dan menanjak. Puru Kambera sendiri merupakan sebuah padang savanna yang luas banget. Banyak kuda-kuda yang sedang merumput di sini. Buat pencinta fotografi, lokasi ini sangat photogenic.
Ruas jalan menuju puru kambera
Pemandangan sepanjang jalan
Banyak kuda yang bebas berkeliaran sedang merumput
Tiba di Puru Kambera cuacanya masih cukup terik. Kami akhirnya memilih menuju Pondok Wisata Pantai Cemara untuk bersantai yang tidak terlalu jauh. Ada resort di kawasan ini yang menghadap langsung di pinggir pantai. Kami hanya duduk santai di restonya sambil menikmati hidangan pisang goreng dan soft drink.

Pintu masuk resort
Pantai Puru Kambera
Banyak pepohonan rindang. Suasana cukup sejuk.
Santai dulu menunggu cuaca tidak terlalu terik
Setelah agak sorean baru kami kembali menuju Puru Kambera. Lokasi ini sangat eksotis. Padang savanna berwarna kecoklatan dan diselingi dengan pepohonan kering yang berdaun kecoklatan juga. Karena wilayahnya sangat luas, kami memilih lokasi yang bagus untuk berfoto. Seneng banget menikmati sore disini sampai matahari terbenam. Berasa banget lagi berada di Sumba. Seperti di dalam puisi karya Taufiq Ismail, Beri Daku Sumba. “Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka. Di mana matahari membusur api di atas sana”

Tenang aja, gak ada binatang buas di sini. hehe..
Indahnya alam Sumba Timur
Sunsetnya tertutup awan. Padahal lokasinya udah pas banget
Udah mau gelap. Saatnya balik.
Mobil sewaan sudah menunggu
Saat matahari terbenam kami kembali ke Waingapu untuk makan malam di area pelabuhan untuk menikmati berbagai macam seafood. Warungnya sederhana tapi makanannya cukup enak. Apalagi memang lagi ngidam seafood pada saat itu. Pulang makan, kami check in hotel di Efin untuk beristirahat. Perjalanan hari ini sama melelahkannya seperti di hari ke-3. Tapi hati senang karena lokasi yang kami kunjungi bener-bener bagus. See you tomorrow. ZZzzzzz....

0 komentar:

Posting Komentar