Sejak lama saya berencana untuk
pulang kampung Ayah di Pulu Raja, Asahan, Sumatera Utara. Terakhir kesana tahun
2009 sebelum merantau ke Jakarta. It means udah 8 tahun lamanya. Kesempatan itu
akhirnya datang saat ada acara pesta salah satu saudara di Medan yang mana ayah, mamak, dan abang saya hadir. Saya pun turut hadir karena pas dengan
jadwal cuti. Karena bersama keluarga, saya tidak hanya berencana untuk
silaturahmi ke kampung saja tapi sekalian jalan-jalan. Yayy.
Setelah selesai acara sehari full, esok paginya saya beserta keluarga berangkat menuju Pulu Raja dengan menggunakan mobil sewaan. Kami berjalan dengan santai. Beberapa kali singgah misalnya untuk shalat, makan siang, beli es kelapa, lemang, sate kerang, rujak, dll. Jadinya baru sampai Pulu Raja pukul 17.00.
|
Ziarah ke makam keluarga |
Begitu sampai kami bersiap untuk ziarah ke makam keluarga yang lokasinya cukup dekat, bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Sedangkan malam harinya bersilaturahmi ke rumah saudara-saudara.
Setelah cukup beristirahat, paginya kami meninggalkan Pulu Raja. Rencananya akan melintasi Danau Toba dan Berastagi melalui Porsea. Perjalananan awal dihiasi oleh jejeran perkebunan sawit di kiri dan kanan jalan. Mulai masuk perbatasan Kab. Asahan dan Kab. Toba Samosir, mulai tampak hutan-hutan hijau yang lebat. Sungai asahan yang deras sesekali kelihatan dari pinggir jalan. Kami sempat berhenti melihat sungai asahan yang deras dimana merupakan salah satu lokasi arung jeram terbaik di dunia.
|
Melintasi perkebunan sawit |
|
Banyak jalan rusak, jadi harus melewati tanah pribadi dengan membayar sejumlah uang |
|
Derasnya Sungai Asahan |
|
Banyak air terjun di sepanjang jalan |
|
Memasuki wilayah Kab. Toba Samosir |
|
Beautiful scenery |
|
Pemandangan sepanjang jalan lintas sigura-gura |
Tujuan pertama kami yaitu Air
Terjun Ponot yang merupakan air terjun tertinggi di Indonesia yang mencapai
100m. Sepanjang menuju lokasi, banyak air terjun kecil yang tampak. Jalanan
juga semakin menanjak. Kanan kiri hutan lebat membuat perjalanan sangat
mengasyikkan. Sejuk dan indah. Tiba di Air Terjun Ponot yang tidak terlalu jauh
dari jalan utama, sudah terdengar suara air yang mengucur begitu deras. Kami
harus menyusuri puluhan anak tangga. Setiap tingkat kami berhenti untuk
merasakan segarnya air yang mengalir dari air terjun dan juga berfoto-foto.
Karena saking excitednya, tak terasa lelah saat harus menaiki anak tangga. Saya
terkagum-kagum dengan air terjun ini. Sungguh indah dan menakjubkan ciptaan
yang maha kuasa. J
|
Sawah dengan background Air Terjun Ponot |
|
Tinggi banget ya |
|
Banyak batu-batuan di bawah air terjun |
|
selfie doeloe |
|
Lama berdiri disini bisa basah kuyup kena cipratan air |
|
My lovely parents |
|
Saudara kami yang berperan sebagai driver. |
0 komentar:
Posting Komentar